Kamis, 21 Mei 2020

Pencatatan Transaksi Penerimaan dan Pengeluaran kas (Lanjutan)

Lisa Nurhayati, S.Pd ; SMKN 1 Pogalan

Materi Pembelajaran

Apa Pengeluaran kas itu? 

Pengeluaran kas merupakan proses yang meliputi Penyetoran, pembayaran, penyerahan dan pertanggungjawaban dari serangkaian keluarnya uang di suatu perusahaan. Sistem akuntansi Pengeluaran kas adalah suatu sistem pencatatan yang berfungsi untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran di dalam perusahaan baik menggunakan cek maupun uang tunai dalam menunjang kegiatan suatu perusahaan. 
Bentuk sistem akuntansi pengeluaran Kas
1. Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek Sistem ini biasanya digunakan perusahaan untuk pengeluaran yang jumlah nominalnya besar. Dokumen yang digunakan
 a. Bukti Kas keluar Bukti kas keluar memuat sebuah perintah untuk melakukan pengeluaran kas kepada bagian kasa sesuai jumlah yang tertera dalam dokumen transaksi tersebut. Bukti kas keluar berfungsi sebagai surat pemberitahuan yang dikirim kepada kreditor sebagai dokumen sumber untuk melaksanakan pencatatan yang berkaitan dengan berkurangnya utang.
 b. Cek Cek merupakan bukti transaksi yang memuat surat perintah kepada bank untuk melakukan pembayaran sesuai nominal dan ditujukan kepada orang atau organisasi yang namanya tercantum pada cek tersebut. Terdapat dua pilihan untuk penggunaan cek sebagai pembayaran yaitu: 
1. Chek issuer membuat cek atas nama
2. Chek issuer membuat cek atas unjuk



 .

2. Catatan Akuntansi yang digunakan Dalam melakukan pencatatan akuntansi, buku-buku akuntansi tersebut memiliki fungsi dan kegunaannnya. Buku untuk mencatat sebuah transaksi dalam sistem akuntansi pengeluaran kas menggunakan cek sbb:

a. Jurnal pengeluaran kas Jurnal pengeluran kas memuat pencatatan pengeluaran didalam perusahaan sebagai pencatatan pengeluaran kas serta untuk pembentukan dana kas kecil dan dalam pengisian kembali kas kecil 

b. Register cek Register cek digunakan untuk melakukan pencatatan cek perusahaan yang telah dikeluaran sebagai pembentukan seta pengisian kembali dana kas kecil. Dengan kata lain register cek merupakan satu buku yang digunakan untuk mencatat setiap pengaluaran cek dalam periode tertentu dengan mendebet ulang dari voucher yang sudah dibayarkan.

 c. Jurnal pengeluaran kas kecil Jurnal pengeluaran kas kecil merupakan jurnal khusus yang memuat pengeluaran dana kas kecil suatu perusahaan dan sebagai alat distribusi pendebetan yang timbul di akibatkan oleh pengeluaran dana kas kecil. Penggunaan jurnal ini dilakukan apabila menggunakan sistem saldo berfluktuasi. 

3. Prosedur Pengeluaran Kas dalam Perusahaan Prosedur pengeluaran kas sebaiknya sebaiknya dirancang dengan baik sehingga hanya pengeluaran yang telah disetujui dan sesuai untuk kegiatan perusahaan yang akan dicatat dalam pembukuan suatu perusahaan. Untuk menghasilkan sebuah sistem pengendalian yang baik maka prosedur pengeluaran kas harus memperhatikan hal-hal berikut: 

a. Semua pengeluaran harus menggunakan bukti berupa cek. Sedangkan pengeluaran dengan jumlah kecil dapat mengunakan dana kas kecil.
b. Semua pengeluaran kas harus memperoleh persetujuan dari yang berwenangterlebih dahulu.
c. Untuk pemisahan tugas yang berkaitan dengan hak yang menyetujui kas, penyimpanan kas dan pengeluaran beserta pencatatan kas maka dibentuk sesuai keahliannya. 

1. Sistem Voucher Sistem voucher menerupakan bahwa setiap pembelian barang dan jasa harus diselesaikan dengan pengeluaran uang beserta bukti intern berupa voucher. Bukti ini dibuat baik untuk pembelian tunai maupun pembelian kredit. Bukti yang diterima dari pihak luar misalnya faktur atau kuitansi dilampirkan dalam voucher sebagai bukti pendukung. Pada setiap pembelian barang maupun jasa, baik dengan sistem pembayaran tunai maupun kredit, hal pertama yang dicatat sebgai kredit merupakan akun utang voucher. Voucher pada hakikatnya merupakan bukti tentang persetujuan mengeluarkan uang maka didalmnya harus terdapat kolom yang menunjukkan adanya persetujuan tersebut. Ada 2 macam persetujuan yakni persetujuan terhadap pembelian barang dan jasa yang tercantum dalam voucher dan persetujuan atas pembayarannya. Untuk memastikanbahwa pengeluaran uang telah dicatat dengan benar, diperlukan persetujuan terhadap akun akun ysng di debet (pembebanannya). Petugas-petugas yang membuat voucher serta mencatat di buku voucher dan buku cek keluar juga harus mencantumkan paraf. Kolom diisi pada saat cek dikeluarkan. Kolom “utang voucher” diisi sebesar utang yang tercantum sebelumnya. Jumlah yang dibayar mungkin sama atau lebih kecil daripada jumlah voucher. Jika terdapat potongan pembelian atau pengurangan harga, jumlah Yng dibayar akan lebih kecil dibandingkan dengan utang voucher. Tanggal pembayarannya tidak harus sama dengan tanggal terjadinya transaksi.  

2. Buku Voucher Dalam sistem voucher, semua transaksi pembelian, baik tunai maupun kredit, dicatat erlebih dahulu sebagai utang voucher. Dalam bentuk ayat jurnal, akun yang dikredit untuk semua transaksi adalah sama, yaitu utang voucher. Akun yang di debet sebalknya, dapat terdiri dari berbagai macam. Kolom debet dalam buku voucher perlu menyediakan kolom-kolom untuk beberapa akun. Banyaknya kolom yang disediakan tergantung pada kebutuhan.
Dalam sistem voucher, semua transaksi pembelian baik tunai maupun kredit, dicatat terlebih dahulu sebagai utang voucher.
Dalam bentuk ayat jurnal, pencatatan transaksi tersebut sbb: 

Beban Pengiriman (debet)      XXXX
Utang Voucher (Kredit)          XXXX

Kolom “serba serbi” digunakan untuk mencatat akun-akun yang tidak disediakan kolom khusus. Kolom “Tanggal” diisi dengan tanggal terjadinya transaksi demikian juga kolom nomor “Nomor Voucher” kolom ini dicatat dengan nomor voucher yang bersangkutan. Kolom”kredit” dan “debet” diisi dengan jumlah yang didebet dikredit, dengan ketentuan bahwa jumlah yang didebet harus diletakkan dalam kolom yang tepat. Jika suatu transaksi mempengaruhi akun yang tidak disediakan kolom khusus dalam buku voucher, maka debet dari transaksi dicatat dalam kolom”serba-serbi”. Kolom pembayaran dari kolom “Tanggal” dan “cek nomor” diisi pada saat dilakukan pembayaran dan untuk itu dikeluarkan cek. Voucher-voucher yang kolom pembayaran belum diisi merupakan voucher yang belum dibayar.jumlah dari voucher-voucher tersebut menunjukkan utang voucher pada suatu saat tertentu. Setiap akhir bulan, jumlah debet dan jumlah kredit yang dicatat dalam buku voucher harus diperiksa kesamaannya. Kesamaan antara jumlah debet dan jumlah kredit menunjukkan bahwa pencatatan telah dilakukan dengan benar.

3 Arsip Voucher Belum Dibayar Setelah dicatat dalam buku voucher, tahap berikutnya adalah menyimpan voucher yang bersangkutan dalam “Arsip voucher yang belum dibayar”. Dalam arsip ini, voucher disimpan menurut tanggal pembayaran. Pada saat harus dibayar, voucher diambil dari arsip untuk dibuatkan cek. Jadi, jumlah dari voucher yang terdapat dalam”Arsip voucher belum dibayar” harus sama dalam buku yang kolom pembayarannya belum terisi. Jumlah ini merupakan utang voucher pada saat tertentu. 3. Buku Cek Keluar Seperti telah dijelaskan, pada saat harus dibayar,voucher dimbil dari arsip voucher belum dibayar untuk dibuatkan cek. Pada saat ini, kolom pembayaran dari buku voucher diisi dengan tanggal dan nomor cek yang dikeluarkan. Cek yang dikeluarkan perusahaan dicatat dalam buku cek keluar. Buku cek keluar mempunyai kolom-kolom: “Tanggal”,”Nomor cek”, dan “dibayarkan kepada”. Kolom-kolom ini diisi dengan data yang terdapat dlam cek yang bersangkutan. Data-data tersebut juga dapat diperoleh dari voucher, tanggal dn nomor cek yang dikeluarkan juga dicatat dalam buku voucher. Kolom ”Nomor Voucher” diisi dengan nomor voucher untuk cek yang dibuat. Buku cek keluar, pada hakikatnya, merupakan jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua pelunasan utang voucher yang dilakukan dengan mengeluarkan cek. 

4. Arsip Voucher Telah Dibayar Setelah dibayar, voucher dan dokumen-dokumen pendukungnya dicap “LUNAS”, kemudiandisimpan dalam arsip “Voucher Telah Dibayar”. Arsip ini dibuat terpisah dengan arsip “Voucher Telah Dibayar”. 

5. Kas Kecil Menurut Seomarso S.R dalam bukunya yang berjudul Akuntasi Suatu Pengantar adalah dalam praktik tidak semua pengeluaran uang dilakukan dengan cek. Pengeluaran yang berjumlah kecil, contohnya biaya ongkos taksi, membeli gula, teh atau nasi kotak, hal tersebut tidak dapat menggunakan cek karena tidak praktis dalam penggunaannya. Untuk mengatasi pengeluaran-pengeluaran semacam itu, perusahaan menyisihkan sejumlah uang tertentu yang disebut dana kas kecil,uang yang disisihkan untuk dana. 

 Selamat belajar.

Senin, 11 Mei 2020

Pencatatan Transaksi penerimaan dan pengeluaran Kas

 

Pencatatan Transaksi penerimaan dan pengeluaran Kas

 


Untuk Kelas XI Bisnis Daring Dan Pemasaran Sem. II


Materi Pembelajaran

Apakah kas itu?
Kas adalah suatu aktiva didalm perusahaan yang paling likuid dan hampir semua transaksi akan berhubungan dengan kas. Jadi yang dimaksud kas adalah sebuah alat pertukaran yang valid dan dapat diterima sebagai pelunasan utang atau sebagai setoran ke Bank dengan jumlah sebesar nominal. Kas juga dapat disimpan dibank dan dapat diambil sewaktu-waktu.Penerimaan dan pengeluaran kas dalam system pencatatanya digunakan untuk pencatatan uang masuk dan keluar didalam perusahaan dalam periode tertentu.

Transaksi penerimaan kas merupakan transaksi akibat dari penerimaan uang dan bertambahnya asset dari perusahaan berupa kas, sedangkan transaksi pengeluaran kas merupakan transaksi akibat dari pengeluaran uang yang menyebabkan berkurangnya asset perusahaan yang berupa kas atau bank.

Dalam system akuntansi, pengeluaran kas terdiri dari dua system pokok, dalam praktiknya meliputi:
System akuntansi pengeluaran kas dengan cek dan system akuntansi pengeluaran kas dengan uang tunai melalui system dana kas kecil.

1.     Pengertian Penerimaan Kas
Sistem akuntansi penerimaan kas merupakan suatu system pencatatan yang digunakan sebagai pencatatan yang berkaitan dengan penerimaan uang  yang bersumber dari penjualan tunai dan piutang. Selanjutnya penerimaan tersebut dapat digunakan sebagai penunjang aktivitas umum perusahaan. Sistem penerimaan kas ini merupakan proses aliran kas yang terjadi di dalam perusahaan secara berkelanjutan sepanjang perusahaan tersebut beroperasi. Sedangkan penerimaan kas merupakan aktiva berupa kas yang diterima pihak perusahaan yang berupa uang tunai maupun surat-surat berharga dan mempunyai sifat bisa segera digunakan dan bersumber dari suatu transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasan piutang atau suatu transaksi lainnya yang mengakibatkan bertambahnya kas dalam perusahaan.

2.     Pencatatan Transaksi Penerimaan Kas
Melakukan pencatatan akuntansi harus teliti dan mengerti dasar kegunaan dari buku-buku tersebut sehingga penctatannya tidak salah. Berikut tempat pencatatn akuntansi yang digunakan dalam system penerimaan kas:
a.     Jurnal Penjualan
Jurnal penjualan ini berfungsi sebagai pencatatan dan meringkas data yang berkaitan dengan penjualan. Pembuatan jurnal penjualan ini di sediakan satu kolom untuk setiap jenis produk sehingga dapat meringkas informasi penjualan berdasarkan jenis produk tersebut apabila perusahaan menjual lebih dari satu macam produk dan pihak perusahaan  memerlukan informasi penjualan setiap jenis produk yang dijualnya selama jangka waktu tertentu.

b.    Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas berfungsi sebagai pencatatan penerimaan kas dari aktivitas perusahaan dari berbagai sumber salah satunya akibat dari penjualan tunai.

c.     Jurnal Umum
Jurnal Umum digunakan apabila terjadi transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai. Jurnal ini berfungsi untuk mencatat harga pokok produk yang akan di jual.

d.    Kartu Persediaan
Kartu Persediaan berfungsi sebagai pencatatan berkurangnya harga pokok produk yang dijual perusahaan. Kartu persediaan ini dapat digunakan untuk mengawasi keluar masuknya persediaan barang yang disipan di gudang.

e.     Kartu Gudang
Kartu gudang bukan catatan akuntansi karena kartu gudang berisi data kuantitas persediaan barang yang disimpan digudang. Kartu gudang berfungsi untuk mencatat berkurangnya kuantitas produk di gudang.


3.     Bentuk Penerimaan Kas dalam perusahaan

a.     Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Penjualan tunai yaitu penjualan yang mewajibkan pembeli melakukan pembayaran dahulu sebelum barang diserahkan kepada pembeli. Setelah penerimaan uang oleh perusahaan atau penjual maka barang dapat diserahkan kepada pembeli selnajutna perusahaan/penjual melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai sebagai pembukuan akuntansi.

3      Bentuk system penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Penerimaan Kas dari Penjualan tunai dibagi menjadi 3 prosedur
a)     Penerimaan kas dari Over the counter sale
Konsep penjualan ini pihak pembeli datang ke perusahaan untuk membeli barang, pembeli melakukan pemilihan barang yang akan dibeli, jika sudah menemukan barang, pembali ke kasir untuk mebayar barang yang dibeli. Pada dasrnya pada system over the counter sale ini perusahaan menerima uang tunai  pribadi atau pembayaran langsung dari pembeli dengan credit card setelah pembayaran selesai barang diserahkan ke pembeli.




b)    Penerimaan Kas dari COD sales
Cash On Delivery (COD) sales merupakan konsep penjualan yang melibatkanpihak ketiga misalnya kantor pos, perusahaan jasa pengiriman barang atau angkutan perusahaan sendiri. COD sales ini merupakan konsep yang bertujuan untuk memperluas daerah pemasaran dari barang tersebut dan memudahkan penjual dalam pengiriman barang sampai di pihak pembeli serta jamina penerimaan kas bagi perusahaan penjual.

c)     Penerimaan kas dari Credit Card Sale
Pada dasarnya credit card bukan termasuk sistem penjulan melainkan sebuah sistem pembayaran bagi pembeli dengan menggunakan karu kredit. Credit card merupakan alat pembayaran dalam pembelian yang dapat diterapkan dalam sistem over the counter maupun dalam pejualan dengan sistem COD. Kartu kredit dpat digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu sebagai berikut.
1). Kartu kredit bank (bank card)
2). Kartu kredit perusahaan (company card)
3). Kartu kredit bepergian dan hiburan (travel and entertainment card)


2.  Informasi yang diperlukan oleh manajemen
Informasi yang dibutuhkan pihak manajemen dalam penerimaan kas dari penjualan tunai meliputi.
a)      Jumlah pendapatan penjualan berdasarkan jenis produk atau kelompok produk Selama periode tertentu.
b)      Jumlah uang yang diterima dari penjualan tunai.
c)       kuantitas produk yang dijual.
d)      Nama wiraniaga yang melakukan penjualan.
e)      Jumlah harga pokok produk yang dijual dlm periode tertentu.
f)       Otorisasi penjabat yang berwenang.

3. Dokumen yang digunakan
Dokumen transaksi yang muncul akibat penerimaan kas dari penjualan tunai yaitu sebagai berikut.
a.     Fraktur penjualan tunai
Dokumen ini berfungsi untuk pencatatan yang berkaitan dengan transaksi penjualan tunai.
b.    Pita register kas (cas register tape)
Pita register kas merupakan bukti transaksi yang dikeluarkan melalui mesin kas register dibuat oleh bagian kassa dan berfungsi sebagai dokumen pendukung dari fraktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.
c.     Credit card sales slip
Credit card ini berfungsi sebagai alat untuk mengih uang tunai dri bank yang mengeluarkan kartu kredit tersebut, penggunaaan credit card sales slip ini untuk transaksi penjualan yang telah dilakukan ditunjukkan kepada pemegang kartu kredit.
d.    Bill of landing
Bill of landing meruoakan bukt transaksi yang menujukkan penyerahan barang dari perusahaan penjual barang kepada pihak ketiga yaitu perusahaan angkutan umum. Bukti transaksi ini digunakan dalam pengiriman dengan penjualan COD yang penyerahan barangnya dilakukan oleh perusahaan angkutan umum atau pihak ketiga.
e.      Fraktur penjualan COD
Dokumen transaksi digunakan untuk mencatat  yang berkaitan dengan penjualan dengan sistem COD.
f.      Rekapitulasi harga pokok penjualan
Dokumen yang digunakan untuk meringkas harga pokok produk yang dijual dalam periode tertentu. Dokumen ini berfungsi sebagai dokumen pendukung untuk pembuatan bukti memorial yang digunakan untuk melakukan pencatatan haga pokok yang dijual.

Selamat belajar, 


 

Rabu, 06 Mei 2020

Prosedur Interview

Ujung jalan Kelutan di 7 April 2020

Prakata

Prosedur Interview merupakan  Kompetensi Dasar IX yang dipelajari pada SMK Bisnis Daring dan Pemasaran semester ke dua.

Bertujuan membekali siswa dengan teknik interview yang bisa di praktekkan dalam interaksi Penjual dan pembeli untuk lebih dalam menggali informasi tentang kebutuhan customer.

Serta interview yang akan dihadapi siswa dalam rangka proses rekrutmen dan cara menghadapinya. Interview merupakan suatu cara untuk menggali informasi dari tangan pertama agar lebih meyakinkan dan memiliki akurasi yang baik dalam perolehan informasi pribadi.
selamat belajar dari video ini.
 

Siapakah Pelanggan itu?

7 April 2020,  Ujung jalan kelutan Trenggalek

Pelanggan?
Berbicara pelanggan tentu fikiran kita tertuju pada kegiatan bisnis, dan tidak salah. bukankah kalian masih ingat bahwa bisnis adalah suatu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan tujuan ntuk memperoleh keuntungan. Sinergi dengan kegiatan bisnis, tentu melibatkan pembeli. Lalu apa arti pelanggan?
Pelanggan adalah pembli suatu produk baik untuk dikonsumsi sendiri maupun di jual kembali yang dilakukan secara berulang.
Kenapa konsumen ini membeli secara berulang? karena pada proses interaksi bisnis, dia memperoleh kepuasan dari kegiatan tersebut. Kepuasan yang konsumen peroleh bisa berasal dari Layanan bisnis, Harga, kwalitas barang dll..
Pada dasarnya Pelanggan itu asalnya dari konsumen biasa yang menggunakan produk dari suatu perusahaan dan memperoleh kepuasan dan interaksi ang saling menguntungkan.

Ada berapa jenis pelanggan?
1. Pelanggan Internal
Pelanggan internal merupakan pelanggan yang tidak mengkonsumsi suatu barang ataupun jasa secara langsung tetapi membeli untuk di jual lagi kepada orang lain.Pelanggan jenis ini dapat berupa produsen atau agen penjualan yang bekerjasama dengan perusahaan penyedia barang ataupun jasa. pelanggan jenis ini akan di peroleh perusahaan dengan jalan memberikan keuntungan lebih untuk pelanggan tsb agar tetap setia dengan perusahaan dan  pelanggan jenis ini memberi keuntungan lebih banyak untuk perusahaan.

2. Pelangan eksternal

Pelanggan eksternal merupakan pelanggan yang secara aktif langsung mengkonsumsi barang maupun jasa yang mereka beli. pelanggan jenis ini juga disebut sebgai konsumen akhir. Biasanya didapatkan oleh perusahaan karena mutu dan kualitas barang maupun jasa yang dirasakan olehnya membuat dia setia terhaap produk. dengan memberikan kualitas terbaik dari barang ataupun jasa yang kita jual, kita akan mendapatkan komitmen yang besar dari pelanggan eksternal ini.
Dari kedua jenis pelanggan tersebut, pada dasarnya pelanggan yang memberikan keuntungan lebih besar adalah pelanggan internal. Pelanggan internal lebih memiliki andil yang besar dalam proses penemuan pelanggan pelanggan baru untuk perusahaan sedangkan pelanggan eksternal cenderung tidak memberikan kontribusi yang besar terhadap pertambahan pelanggan sebuah perusahaan.